Produk Olahan Tuna Dari Alsafood, Gagasan Inovatif Rinawati Dari Pacitan

              Sumber Gambar: TIMES Indonesia

 

Indonesia merupakan negara dengan potensi perikanan yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara kepulauan dengan wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2, seperti yang dilansir dari situs wantimpres.go.id.

Tentu saja potensi ini menjadi nilai lebih bagi Indonesia dimana rakyatnya juga bisa mengelola produk-produk perikanan yang dihasilkan di perairan Indonesia. Salah satu jenis ikan yang cukup banyak ada di perairan Indonesia adalah ikan tuna.

Dilansir dari situs mongabay.co.id, bahwa Indonesia menjadi produsen tuna dengan produksi 1,49 juta per tahun dan menyumbang hampir 18 persen untuk kebutuhan tuna dunia. Sungguh merupakan pencapaian yang tidak boleh diremehkan.

Dari data yang dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ekspor tuna Indonesia sepanjang 2023 mencapai nilai USD 927,13 Juta. Itu semua berasal dari produksi di wilayah perairan, zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan laut lepas.

Ikan merupakan sumber pangan yang banyak mengandung gizi dan sangat baik dikonsumsi oleh manusia. Tak terkecuali dengan ikan tuna yang kandungan gizinya sangat bermanfaat untuk memelihara kesehatan jantung, mata dan otak. Selain itu juga ikan tuna juga memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk mendukung pertumbuhan anak.

Meskipun tentu saja konsumsi ikan tuna harus dibarengi dengan konsumsi sumber protein serta vitamin lainnya agar seimbang.

Di Indonesia sendiri, Kabupaten Pacitan bisa dikatakan sebagai daerah penghasil ikan tuna terbesar di Jawa Timur. Setiap tahunnya Kabupaten Pacitan dapat menghasilkan sekitar 2.495 ton ikan tuna.

Karena banyaknya ikan tuna yang dihasilkan di Kabupaten Pacitan sehingga pernah terjadi penumpukan ikan tuna di pinggir jalan. Dan ternyata ada seorang perempuan warga Pacitan yang merasa terusik dengan tumpukan ikan tuna tersebut. Perempuan tersebut bernama Rinawati, yang saat ini merupakan pemiliki UMKM bernama Alsafood, spesialis produk olahan tuna.

                                          Sumber Gambar: Instgram rina_alsafood

 

Rinawati adalah seorang ibu rumah tangga yang juga karyawan kantoran. Rutinitas sehari-hari telah dia jalankan baik sebagai ibu, istri dan juga pegawai kantoran. Merasa terlalu nyaman dengan kehidupannya, terbersit keinginan Rinawati untuk keluar dari zona nyaman yaitu mencari usaha sampingan selain bekerja kantoran.

Sejujurnya bagi saya yang pernah keluar dari zona nyaman, ada banyak tantangan yang harus kita hadapi. Jika kita tidak sanggup menghadapi tantangan tersebut maka bisa saja keputusan untuk keluar dari zona nyaman akan dianggap sebagai penyesalan.

Rinawati menganggap banyaknya tumpukan ikan tuna di pinggir jalan dekat pelabuhan dikarenakan masyarakat belum mampu untuk mengolah ikan tuna tesebut. Padahal jika masyarakat mau belajar maka sebenarnya ada banyak olahan dari ikan tuna yang bisa bernilai ekonomis dan pastinya juga bisa membuka lapangan pekerjaan di Kabupaten Pacitan.

Bukan tidak mungkin olahan ikan tuna tersebut bisa dijual ke seluruh wilayah di Indonesia dan jika beruntung maka olahan ikan tuna bisa diekspor ke luar negeri.

Awalnya Rinawati mencoba mengolah ikan tuna dengan keahlian memasaknya. Rinawati pun berhasil membuat abon ikan tuna yang bisa dijadikan lauk sehari-hari dan praktis dibawa kemana-mana sebagi bekal juga. Rencana memulai usaha sampingan pun mulai terpikir oleh Rinawati setelah dirinya berhasil membuat abon dari olahan ikan tuna.

Tak hanya sampai disitu usaha Rinawati untuk keluar dari zona nyaman dengan mengolah ikan tuna menjadi abon. Rinawati berusaha menggali informasi sebanyak-banyaknya khususnya dari para nelayan, bagaimana bisa mendapat ikan tuna yang berkualitas tinggi.

Rinawati menjadi akrab dengan istri-istri para nelayan untuk mengetahui informasi lebih detail seputar ikan tuna. Hingga akhirnya ada istri nelayan yang menyampaikan keluh kesah jika ekonomi keluarganya tidak stabil dikarenakan cuaca sedang tidak baik sehingga tangkapan ikan suaminya tidak maksimal. Tentu berimbas pada pendapatan harian sebagai nelayan.

Dari curhatan istri nelayan, menjadikan semangat Rinawati makin tinggi untuk bisa membuka usaha sendiri agar dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Hingga akhirnya pada tahun 2017 Rinawati mantap membuka usahanya di bidang pengolahan ikan tuna.

Rinawati, Berjuang Untuk Alsafood Hingga Meraih SATU Indonesia Awards

                                     Sumber Gambar: Instagram rina_alsafood

 

Pada tahun 2018, usaha pengolahan ikan tuna yang diberi nama Alsafood berhasil menjadi UMKM binaan Bank Indonesia. Tak hanya itu, Rinawati berhasil mendapatkan sertifikat halal untuk Alsafood. Tentu merupakan sebuah langkah maju bagi UMKM yang terbilang baru. Hingga akhirnya pada tahun 2019, Rinawati mantap berhenti dari pekerjaan kantorannya dan fokus dengan UMKM Alsafood yang dirintisnya.

Adapun varian produk olahan tuna yang diproduksi Alsafood selain abon ikan tuna yaitu sambal ikan tuna, tahu bakso tuna, nugget tuna dan bakso tuna. Banyaknya varian dari olahan ikan tuna itu sendiri tentu menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar yang sudah tahu tentang UMKM Alsafood ini.

Namun tentu saja, setiap usaha yang didirikan tak lepas dari pasang surut. Rinawati pun mengalaminya di saat pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia dan Kabupaten Pacitan juga terkena imbasnya.

Usaha olahan ikan tunanya sempat tutup dikarenakan pandemi, kemudian berjalan kembali namun dengan sistem yang berbeda yaitu Rinawati melakukan penjualan secara online juga. Berbekal ilmu baru yaitu sistem penjualan online dan juga dukungan dari keluarga serta masyarakat setempat, akhirnya Alsafood berhasil memantapkan usaha di bidang olahan ikan tuna sampai sekarang.

Kegigihan Rinawati untuk mempertahankan Alsafood sebagai bisnis olahan ikan tuna di Pacitan bahkan ketika pandemi sekalipun ternyata membuahkan hasil. Rinawati pun meraih penghargaan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards di tahun 2023 untuk kategori kewirausahaan, mewakili Provinsi Jawa Timur dengan kegiatan Alsafood.

Para anak muda Indonesia yang berkontribusi dalam kegiatan positif di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, teknologi dan kewirausahaan dapat berpartisipasi dalam program apresiasi SATU Indonesia Awards yang rutin diselenggarakan oleh PT. Astra International, Tbk.

Tidak ada perjuangan menuju ke arah kebaikan yang sia-sia. Pandemi tidak menyurutkan langkah Rinawati dalam menjalankan usahanya di bidang olahan ikan tuna. Niatnya juga tulus ingin merangkul masyarakat sekitar demi membuka lapangan pekerjaan.

Semoga menginspirasi.

#APA2025-ODOP

Referensi:

Website mongabay.co.id

https://wantimpres.go.id/id/2017/04/potensi-perikanan-indonesia/

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/14/dari-pacitan-ke-penghargaan-nasional-perjalanan-rinawati-dan-abon-tuna

https://timesindonesia.co.id/news-commerce/337056/alsafood-pacitan-sentra-olahan-tuna-yang-pernah-cicipi-pameran-internasional

Tinggalkan komentar